Sahabatku, pernah ngga kamu merasa menyukai dan berharap akan seseorang, namun orang tersebut tak kunjung merespon perasaanmu? Sakiit ya rasanya? Eeeh giliran kondisi kita sudah aman tentram, Si Doi malah baru menunjukkan sinyal-sinyal kalau suka juga pada kita, akhirnya kita pun merasa illfeel dan rasa suka padanya pun kandas seketika.
Wajarkah remaja merasa begitu? Sahabatku akan coba membahasanya yaa…
Pada remaja, sebenarnya wajar banget kalau kita kerap penasaran dengan lawan jenis. Biasanya dikarenakan remaja sangat suka dengan tantangan, termasuk yang berkaitan dengan lawan jenis. Misalnya, saat gak dekat, kita merasa penasaran ingin dekat dengan orang yang kita kagumi. Tapi ternyata, setelah dekat, perasaan kagum itu hilang seketika.
Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat akhirnya kita dekat dengan orang yang kita kagumi tersebut, kita jadi tahu lebih banyak tentangnya. Karena tahu lebih banyak, rasa penasaran kita berkurang sehingga yang awalnya kagum jadi “biasa” saja.
Oleh karena itu, kamu-kamu yang pernah mengalamai hal tersebut, gak perlu bingung apalagi khawatir. Sebenarnya pada usia remaja, percintaan memang menjadi hot issues, tapi bukan yang utama lho. Hal utama yang perlu jadi perhatian kita saat remja adalah aspek sosial dan pengembangan diri.
Sejauh mana kita mampu bergaul dan berkembang di lingkungan, sebenarnya menjadi hal utama yang harusnya remaja lebih perhatikan daripada topik percintaan. Urusan percintaan (apalagi komitmen pada lawan jenis termasuk rasa sayang) biasanya akan berkembang dan menjadi topik cukup serius saat kita memasuki masa dewasa.
Penulis : Fitriany Juhari, M.Psi., Psikolog
Editor : Eri Vidiyanto, M.Psi, Psikolog
Gambar: Freepik.com