Sahabat, saat kita merasa cemas, mengalami stres, dan menghadapi peristiwa yang sulit, tubuh cenderung menegang akibat terus-menerus berada dalam kondisi “waspada”. Ibarat kendaraan yang terus digas, tanpa memiliki rem, kondisi tersebut sangat berbahaya. Tubuh yang selalu dalam kondisi siaga akan mendatangkan masalah fisik, seperti sakit kepala, kurang berselera makan, kelelahan terus-menerus,serta masalah psikis, seperti lonjakan emosi, mudah tersinggung, kerap berpikiran buruk, dan kehilangan harapan. Dalam jangka panjang, bisa mengakibatkan tubuh mudah terserang penyakit, kesulitan membina hubungan yang baik dengan orang lain, bahkan depresi.
Tubuh perlu beristirahat agar dapat menjalankan fungsinya kembali. Berikan hak istirahat tubuh dengan cara melakukan relaksasi. Memang tidak mudah untuk menenangkan diri pada kondisi menekan, namun dapat dilakukan beberapa tips berikut ini, yaitu :
1. Posisikan tubuh dalam kondisi santai
Cari posisi yang nyaman, seperti duduk bersandar maupun berbaring. Boleh sambil menutup mata. Jangan menyilangkan tangan maupun kaki, serta memegang benda, seperti ujung sofa maupun handphone. Tidak usah memaksakan untuk tidur, tapi tetaplah berada dalam kondisi santai seperti ini minimal lima menit. Luangkan waktu sebentar dalam keseharianmu untuk bersantai, secara rutin.
2. Atur nafas
Tarik nafas dalam, tahan hingga hitungan keempat, lalu hembuskan perlahan-lahan. Ulangi hingga pikiran menjadi lebih tenang dan nikmati tiap nafas yang masuk. Saat mengatur nafas, dapat lakukan peregangan pada tangan (kepalkan lalu buka kembali), leher, bahu, maupun kaki yang terasa kaku.
3. Pijat
Pijatlah bagian tubuh yang terasa kaku dan berterimakasih lah pada tubuh yang senantiasa bekerja keras. Ucapkan kalimat yang positif, seperti “aku mencintai diriku”, “saya akan menjadi tenang”, “saya merasa damai”
4. Bayangkan tempat yang indah atau situasi yang menyenangkan
Selama memejamkan mata, bayangkan tempat-tempat yang indah, seperti kebun bunga yang cantik, gunung yang menyejukkan, pantai, maupun desa yang indah. Bisa juga membayangkan hal-hal atau situasi yang menyenangkan, seperti saat bermain dengan anak, bercengkerama dengan keluarga maupun sahabat, saat berjalan-jalan, dll
5. Optimalkan panca indera
Seringkali saat terlalu sibuk dengan masalah, kita jadi lupa akan hal-hal di sekeliling. Selama waktu rehat, gunakan untuk benar-benar menikmati apa yang kita makan, tekstur yang disentuh, bau-bauan di sekitar, maupun berbagai warna dan bentuk yang terlihat. Istirahatkan pula panca indera dengan aroma yang menenangkan, lagu-lagu kesukaan, meraba tekstur yang lembut, serta mengonsumsi makanan maupun minuman hangat. Sempatkan dirimu untuk melihat pemandangan, wajah orang terkasih, menonton tayangan lucu, membaca novel menarik, maupun membicarakan hal lain di luar sumber stresmu.
Ayo, sahabat! Kenali kondisi tubuhmu ya. Kalau kamu sudah sering mengeluhkan nyeri-nyeri tanpa sebab, mudah merasa lelah, pusing, badan terasa lesu, susah berkonsentrasi, dan kehilangan selera makan atau sulit tidur, itu adalah sinyal dari tubuhmu agar segera beristirahat. Tidak usah ngotot memaksakan diri untuk terus menangani tumpukan masalah yang ada atau mengejar seabrek mimpi agar bisa mengejer pencapaian seperti orang lain. Saat lelah, istirahatlah. Setelah itu, kamu akan punya tenaga optimal untuk berkarya.
“Bukankah hidup adalah perhentian
Tak perlu terus engkau berlari
Kuhelakan nafas panjang, tuk siap berlari kembali”
(Sang Penghibur, PADI)
Penulis: Mardiana Hayati Solehah, M.Psi., Psikolog.
Editor: Indah Sulistyarini, M.Psi., Psikolog
Gambar: Freepik.com