Sahabat, pernah gak sih dicurhatin teman yang selalu cerita tentang hubungan dengan pacarnya? Mereka selalu minta saran saat diperlakukan tidak baik oleh pacarnya, namun sudah berkali-kali kita kasih masukan dan saran, tetap saja ujung-ujungnya ia balik lagi ke pacarnya.
Rasanya pasti gimanaa gitu…serasa kita nggak dihargai tentunya. Satu sisi ingin membantu dan prihatin dengan kondisi teman, tetapi di sisi lain, kita tidak punya kuasa untuk mengatur hidupnya. Kira-kira bagaimana ya menanggapi kondisi kaya gini? Nah, Sahabatku ingin coba membahasanya niih…Silakan disimak ya…
Sebagai teman, sudah selayaknya memang kita berusaha untuk saling mendukung dan membantu jika diperlukan. Terkadang memang yang diperlukan seseorang ketika mengalami masalah adalah seorang pendengar yang baik, a shoulder to cry on, sehingga jika memang teman kita sedang memiliki masalah, kamu dapat membantunya untuk mendengarkan segala keluh kesahnya.
Setiap saran atau masukan yang kamu berikan atas persoalan yang dihadapi temanmu merupakan upaya membantu untuk menyelesaikan masalahnya. Namun di lain sisi, kamu juga perlu menyadari bahwa sampai kapanpun kamu tidak akan dapat mengatur hidup orang lain sehingga tidak perlu memaksa agar temanmu menggunakan saranmu.
Di sisi lain, berikan juga pemahaman kepada temanmu bahwa ia lah yang harus menentukan sendiri jalan keluar yang akan dipilih, kita hanya membantu memperjelas dan menggambarkan resiko, konsekuensi kepada setiap pilihan. Sebagai teman, kita membantu memberikan pertimbangan, sehingga keputusan apa pun dikembalikan kepada orang yang meminta saran.
Dengan demikian, kita membantu dia untuk dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya, sehingga apa pun dampak dari setiap keputusan merupakan tanggungjawab sepenuhnya mereka dan kamu tidak perlu merasa bersalah saat konsekuensi yang diterimanya tidak sesuai harapanmu.
Penulis : Dili Hidayat, M.Psi
Editor : Eri Vidiyanto, M.Psi, Psikolog
Gambar: Freepik.com