Sahabat, setiap orang butuh wadah untuk menumpahkan isi hatinya. Bisa hanya sekadar berkeluh kesah agar lebih lega maupun membutuhkan saran untuk menemukan solusi masalah yang sedang dihadapi. Istilah yang sering digunakan untuk menumpahkan isi hati ini disebut curahan hati (curhat). Curhat merupakan sebuah sarana katarsis (mengekspresikan emosi-emosi negatif yang dirasakan) dengan mencoba menggali sudut pandang lain dalam mengamati masalah, serta meyakinkan untuk mengambil suatu keputusan. Sahabat bisa curhat dengan keluarga, teman, pasangan, dan juga dengan kakak-kakak konselor di sini.
Pernahkah kalian justru merasa kesal setelah curhat? Atau malah orang lain menjadi kesal pada kalian setelah curhat? Curhat memang banyak manfaatnya, tapi bila penerapannya kurang tepat, bisa menghilangkan manfaat tersebut. Kita bahas bersama yuk bagaimana sih cara curhat yang tepat untuk memperoleh banyak manfaat!
Komunikasikan masalahmu secara jelas
Sahabat, kami tahu kadang tidak mudah untuk menyampaikan suatu informasi dengan jelas. Apalagi bila emosi-emosi negatifmu masih kuat. Walaupun begitu cobalah untuk menyampaikan masalahmu secara jelas agar lawan bicaramu bisa memahami. Sampaikan juga respons yang kamu harapkan dari lawan bicaramu, misal “saya mau minta solusi agar lebih rajin belajar”, “saya hanya ingin didengarkan”, atau “saya mau minta saran apakah perbuatan saya tepat?”.
Hindari memberikan informasi sepotong-sepotong, seperti “aku depresi, dunia ini jahat” tapi tidak merespons saat ditanyakan informasi yang lebih detail. Saat kamu ingin bercerita informasi yang sifatnya personal, pastikan kamu juga sudah siap untuk membuka rahasia. Jangan sampai saat lawan bicaramu menggali informasi lebih lanjut, lalu kamu bilang “cerita nggak yaaa…..ah, rahasia!”. Bila kamu melakukan itu, lawan bicaramu pasti akan kesal dan malas untuk menanggapi curhatanmu lebih lanjut.
Berempati
Tentunya diantara kita memiliki masalah yang pelik dan penting. Walaupun begitu, kamu juga perlu tahu bahwa orang lain juga punya masalah dan punya kesibukan. Bila kamu ingin curhat, sebaiknya belajar untuk berempati dengan lawan bicaramu. Jangan memaksa temanmu mendengarkan saat ia sedang banyak pikiran atau mungkin sedang sibuk mengerjakan tugas. Carilah waktu yang tepat untuk bercerita, yaitu saat kamu dan lawan bicaramu dalam kondisi siap.
Bila kamu bercerita secara tidak langsung (via WA atau aplikasi Sahabatku), bersabarlah menunggu respon. Pesanmu mungkin belum terbaca atau sudah terbaca tapi belum sempat dibalas, karena lawan bicaramu sedang ada keperluan lain. Apalagi bila kamu curhat di tengah malam atau dini hari. Selagi menunggu respons, kamu bisa loh mencari kegiatan lain, seperti membaca buku, mengerjakan tugas sekolah atau kuliah, atau tidur (jangan biasakan begadang ya, Sahabat!). Hindari mengirimkan pesan berkali-kali (spamming) saat curhatanmu belum dibalas, karena bisa menimbulkan rasa jengkel dari lawan bicaramu.
Fokus pada solusi
Curhat itu boleh. Mengeluh itu manusiawi. Akan tetapi batasi diri untuk tidak mengeluh terus-menerus. Saat kamu diajak untuk melihat dari sisi yang lain dan mendapat saran-saran untuk memperbaiki diri, sebaiknya fokus pada hal tersebut. Berputar-putar mengeluhkan masalahmu dan menolak memperbaiki diri maupun situasi dengan berbagai alasan, tidak akan membawa manfaat untukmu. Sebelum curhat, siapkan dirimu untuk mendapat kritikan serta cobalah menjalankan masukan-masukan yang kamu terima.
Bertanggungjawab atas masalah sendiri
Curhat bertujuan untuk membantu melegakan hati serta menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi, tapi kamu tetap bertanggungjawab atas dirimu sendiri. Sahabat lebih memahami kondisi dirimu, lingkungan sekitar, sumber daya yang kamu miliki, dll, sehingga dapat memutuskan akan menjalankan saran atau menyesuaikan saran yang diberikan dengan situasi. Tentu kamu juga harus siap dengan konsekuensi yang menyertai. Jangan bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalahmu atau menyalahkan orang lain bila masukan mereka tidak berhasil menyelesaikan masalahmu.
Kamu masih membutuhkan tempat curhat?, kami tunggu curhatanmu ya! Tentu dengan mempraktekkan tips-tips curhat tepat di atas agar kaya manfaat!
Penulis: Mardiana Hayati Solehah, M.Psi., Psikolog
Editor: M. Chalid Bahar, S.Psi., M.M., Psikolog
Gambar: https://www.freepik.com/premium-photo/woman-sharing-problem-with-her-friend-girl-s-conversation-two-women-talking-couch_8631853.htm