Para Ayah, apa sih yang terbayang dalam pikiran kalian saat mendengar kata zombie. Pasti langsung terbayang makhluk mengerikan. Sosok monster yang menyerupai manusia, namun bukan manusia. Zombie sering juga disebut mayat hidup. Di beberapa film, zombie digambarkan berpenampilan acak-acakan, berkeliaran dengan pandangan mata kosong, menggeram-geram, dan nampak tidak punya tujuan, selain mencari manusia untuk dimangsa. Beberapa media punya persepsi yang berbeda-beda akan sosok zombie, tapi semua media sepakat bahwa zombie adalah monster yang sangat agresif dan berbahaya.
Memang zombie hanya monster rekaan manusia. Sekadar khayalan. Namun tahukah, Ayah, bahwa ada sosok zombie yang benar-benar ada di sekitar Anda. Bahkan dekat sekali dengan Anda dan juga buah hati. Ada sebuah istilah popular, yaitu “mombie”. Gabungan dari kata “mom” (ibu) dan “zombie”. Bisa jadi salah satu mombie adalah istri Anda.
Hidup dengan banyak tuntutan sosial untuk menjalankan peran sebagai istri, ibu, maupun peran-peran lain, kurangnya waktu untuk mengurus diri, minimnya apresiasi oleh pasangan dan keluarga, serta sering dianggap tidak eksis (tidak dimintai pendapat, tidak didengarkan), meningkatkan kerentanan perempuan untuk mengalami berbagai gangguan emosi. Orang-orang sekitar sering menganggap keluhan emosi perempuan sebagai “kelebayan”, “kurang iman”, “tidak bersyukur”, sehingga tidak ada usaha lebih untuk bertindak.
Saat segala tumpukan stres makin membebani, istri Anda bisa menjadi “monster”. Coba yuk, para Ayah, kita cek ciri-ciri “mombie” berikut ini. Beserta level infeksi yang perlu Anda waspadai.
Penampilan acak-acakan (RINGAN)
Istri yang sebelum menikah selalu tampil cantik dan rapi, sekarang nampak tidak peduli dengan penampilannya. Rambut awut-awutan, muka kucel, kantong mata tebal, setiap saat memakai daster, jarang mandi, dll, itu adalah tanda awal jika istri mulai terinfeksi virus mombie.
Penurunan fungsi berpikir (SEDANG)
Bila istri mulai sering mondar-mandir di rumah tanpa tujuan, sering bengong, tidak ingat apa yang sedang dan atau akan dikerjakan, mudah lupa, ataupun sulit memahami informasi yang mudah, kondisi tersebut menunjukkan virus mombie sudah mulai mempengaruhi.
Suasana hati yang buruk (SEDANG)
Perempuan memang lebih moody dibandingkan laki-laki, terutama pada waktu menjelang dan saat menstruasi. Akan tetapi bila suasana hati istri terus-menerus buruk, seperti mudah tersinggung, marah-marah, sering tiba-tiba menangis, atau malah suasana hatinya berubah drastis dalam waktu singkat tanpa sebab yang jelas, maka Anda perlu mulai waspada.
Hambatan berkomunikasi (SEDANG)
Istri yang semula cerewet dan suka bercerita apapun, sekarang sulit diajak bicara. Saat diajak bicara, jawabannya sering tidak nyambung. Di lain waktu, istri menjawab singkat namun ketus atau hanya menggeram-geram. Itu indikasi virus mombie makin meningkat.
Masalah koordinasi gerak (SEDANG)
Bila istri nampak sulit fokus, berulangkali menjatuhkan barang, maupun menabrak benda-benda, hal tersebut menunjukkan bahwa virus mombie sudah mulai mengganggu koordinasi gerak.
Perilaku agresif (BERAT)
Saat barang-barang mulai “beterbangan”, istri bicara membentak-bentak, tidak bisa mengendalikan amarah, itu adalah tanda infeksi mombie berada pada taraf berat. Anda harus mulai mencari pertolongan, terutama bila ada indikasi kekerasan pada anak atau kecenderungan istri untuk menyakiti diri sendiri.
Kombinasi keseluruhan (GAWAT)
Ajak segera istri ke fasyankes ya, Ayah. Temui psikolog maupun psikiater segera dan langsung.
Setelah membaca artikel ini, segera amati istri masing-masing ya. Akan lebih baik bila ketahuan sejak infeksi ringan, agar bisa disegera ditangani sebelum istri Anda berubah sepenuhnya menjadi mombie.
Penulis: Mardiana Hayati Solehah, M.Psi., Psikolog
Editor: M. Chalid Bahar., S.Psi., M.M., Psikolog
Gambar: https://www.bigstockphoto.com/image-43867099/stock-photo-furious-woman-screaming