Para suami atau ayah sudahkah Anda membaca artikel mengenai mombie? Lalu, apakah sudah melakukan deteksi terhadap istri masing-masing? Apakah kondisi istri saat ini sudah terjangkit virus mombie? Untuk para Ayah dengan kondisi istri yang sehat fisik maupun mental, pertahankan. Sedangkan untuk para Ayah dengan istri yang menunjukkan tanda-tanda terinfeksi mombie, berikut adalah beberapa panduan agar dapat menghadapi mombie dengan sigap :
LARI
Dalam film, cara paling ampuh untuk menghindari serangan zombie adalah dengan lari. Apakah bisa diterapkan dalam menghadapi mombie? Tentu saja bisa! Justru ini adalah cara yang sangat efektif.
Saat melihat istri yang mulai menunjukkan tanda-tanda terinfeksi virus mombie, segeralah “berlari”, namun bukan berlari menjauhi melainkan bergegas lari mendekatinya serta tanyakan apa kebutuhannya. Bila istri tidak menjawab atau hanya marah-marah, segera ambil alih apa yang sedang dipegang istri Anda seperti anak, sapu, piring, atau apapun, kemudian mintalah istri untuk beristirahat. Dengan mengambil alih tugas-tugas istri, artinya Anda sudah memberikan kesempatan bagi istri untuk makan, minum, mandi, dan beristirahat memulihkan diri.
Tahan untuk berkomentar saat melihat rumah yang masih berantakan, anak yang belum mandi, atau makanan yang belum tersedia. Daripada berkomentar, lebih baik turun tangan membersihkan rumah maupun mengurus anak. Rumah tangga itu kan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab istri. Mengeluh bahwa kerja di kantor itu capek, tidak akan menenangkannya malah memperburuk situasi. Percaya deh, berjibaku mengurus rumah tangga dan anak merupakan pekerjaan yang tak kalah melelahkannya.
Hindari juga melakukan kebiasaan yang pasti akan membuat istri marah, seperti meletakkan handuk di kasur, menaruh barang sembarangan, tidak mengisi kembali botol air minum, dll. Anda juga bisa kok mencari barang-barangmu sendiri yang jelas-jelas terpampang di depan mata. Saat virus mombie mulai terjadi, lebih baik cari aman daripada menghadapi keributan.
SERANG
Tiap monster punya kelemahan. Bila kelemahan zombie adalah di kepalanya, maka kelemahan mombie ada di hatinya. Seperti lagunya Ari Lasso, “sentuhlah dia tepat di hatinya”, maka pusatkan “serangan” Anda di hati istri. berikan senyum manis setiap hari, berikan apresiasi atas kerja keras istri dalam mengurus rumah tangga dan anak, tunjukkan perhatian saat istri sedang bicara (lanjutkan nge-game nanti saja bila istri sudah tidur atau sedang asyik nonton drakor). Jangan pelit untuk berterimakasih dan memuji istri.
Bila sedang punya rejeki lebih, tidak ada salahnyasesekali Anda membelikan istri buah tangan. Kalau bingung harus membelikan apa, coba deh cek keranjang belanja istri di market place. Pasti banyak barang di dalam keranjang belanja yang tidak kunjung dibeli. Bisa juga membelikan makanan kesukaan istri sepulang kerja.
Bila sedang bokek, Anda bisa kok berikan satu-dua rayuan. Walau istri meledek, istri pasti tersipu-sipu dan mood positifnya pun meningkat. Rayuan kan cara ekonomis untuk tetap romantis. Jangan hanya gombal saat berusaha mendapatkan hati istri dulu, tapi lanjutkan gombal untuk menghidupkan pernikahan Anda berdua!
CARI BANTUAN
Dalam film, tokoh utama tidak akan bisa selamat dari serangan zombie, bila bergerak seorang diri. Demikian pula jika Anda berhadapan dengan mombie, segeralah bentuk aliansi. Libatkan orang-orang di sekeliling untuk meringankan beban istri, seperti orangtua maupun mertua bisa diminta untuk menjaga anak sebentar saat istri ingin beristirahat, menggunakan jasa penitipan anak, menyediakan asisten rumah tangga untuk mengerjakan tugas-tugas domestik, memakai jasa layanan pemesanan makanan, dll. Anda juga bisa meminta saudara kandung maupun sahabat istri untuk menemani bila istri butuh teman. Berikan juga waktu bagi istri untuk bertemu teman-temannya, mengunjungi keluarganya, maupun mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah.
Bila infeksi mombie istri sudah berada pada level berat hingga gawat, sebaiknya Anda mencari bantuan profesional, seperti psikolog dan psikiater. Cari berbagai informasi akan pelayanan kesehatan mental di sekitar tempat tinggal. Dampingi istri untuk berkonsultasi dan menjalankan rekomendasi yang diberikan oleh ahli.
Dengan menjalankan panduan-panduan tersebut diatas, maka pengasuhan anak pun akan optimal. Seperti kata pepatah, “happy wife, happy life” J
Penulis: Mardiana Hayati Solehah, M.Psi., Psikolog
Editor: M. Chalid Bahar., S.Psi., M.M., Psikolog
Gambar:https://themilitarywifeandmom.com/wp-content/uploads/2017/05/dealing-with-parenting-anger