Sahabat, saat sedang tertekan, kadang kita menganggap diri sebagai orang termalang di dunia. Kita terus-menerus menyalahkan diri, orang lain, lingkungan sekitar, dan merasa kehilangan harapan akan masa depan. Rasanya semua hal salah. Tidak ada hal benar dalam diri kita. Kita lalu berkubang sedalam-dalamnya mengasihani diri. Kita lalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, yang kita anggap sempurna dan bebas masalah.
Self-pity atau mengasihani diri, merupakan sebuah tindakan yang enak. Saat mengasihani diri, kita seolah melepaskan tanggung jawab atas masalah-masalah yang menimpa, karena menganggap hal tersebut di luar kuasa kita. Mengasihani diri merupakan bentuk kabur dari tanggung jawab. Walaupun enak, sebenarnya mengasihani diri dapat membahayakan. Inilah berbagai penyebab bahwa mengasihani diri adalah suatu cara menghancurkan diri, yaitu :
1. Semua orang punya masalah
Semua manusia, selama masih hidup, akan terus diuji dengan berbagai masalah. Sebagai upaya Tuhan untuk mengembangkan makhluk ciptaan-Nya. Kalian punya masalah. Demikian juga orang lain. Tidak ada seorang pun yang punya hidup sempurna dan bebas masalah. Apa yang ditampilkan di sosial media bukan tolok ukur kebahagiaan. Selain itu, berkompetisi siapa yang paling menderita, tidak akan membuatmu merasa lebih baik.
2. Mengasihani diri bukanlah solusi
Banyak yang berpikir saat mengasihani diri, orang-orang sekitar akan langsung membantu. Mengasihani diri tidak akan menyelesaikan masalah yang tengah kalian hadapi. Boleh kok sesekali mengeluh maupun curhat, untuk mengeluarkan ganjalan dalam hati. Walaupun begitu, sadari ya bahwa semua orang bertanggungjawab atas kehidupan mereka masing-masing. Tidak tepat mengharapkan orang lain akan menyelesaikan masalah-masalahmu dengan cara meminta belas kasihan. Coba untuk mandiri yuk!
3. Mengasihani diri menurunkan kepercayaan diri
Mengasihani diri terus-menerus akan membuatmu merasa tidak kompeten akan kemampuanmu. Kamu adalah apa yang kamu pikirkan! Oleh karena itu, mari berpikir kamu punya kendali atas hidupmu, maka segeralah cari solusi dan selesaikan masalah-masalah yang kamu hadapi.
Penulis : Mardiana Hayati Solehah, M.Psi, Psikolog
Editor : Eri Vidiyanto, M.Psi, Psikolog
Picture Editted by Canva