Apa kabar Ayah Bunda?
Pada kesempatan ini Sahabat Ayah Bunda akan membahas mengenai kesiapan anak bersekolah. Pada umumnya jika kita melihat anak-anak yang terlalu dini masuk SD (atau TK) memang cukup matang secara akademik (sudah bisa membaca, menulis, bahkan berhitung sederhana). Namun biasanya kematangan emosi dan kemandiriannya tetap saja berada pada level usia kalendernya. Jadi, masalah yang akan terlihat adalah bahwa anak bisa mengikuti pelajaran di sekolah, tapi di sisi lain misalnya: anak masih minta ditunggui Ibu, atau tidak bisa mengikuti permainan yang dilakukan teman-teman sekelasnya, atau tidak berani pipis sendiri di toilet sekolah, atau mudah menyerah terhadap tugas yang diberikan atau tidak mau mengerjakan PR karena masih lebih suka bermain, dll.
Sebaiknya anak memang masuk sekolah formal sesuai dengan jenjang usia yang disyaratkan. Mengapa? Karena untuk belajar di sekolah, tidak hanya dibutuhkan kematangan akademik (Misalnya: membaca, menulis dan berhitung), tetapi juga kematangan emosi serta kemandirian.
Memang biasanya (meski tidak semua), anak-anak yang terlalu dini masuk sekolah akan menghadapi masalah pada setelah kelas 3 ke atas karena beban akademik yang semakin berat, dan beban itu harus ditunjang oleh kematangan emosi serta kemandirian dalam bentuk tanggung jawab terhadap tugas-tugas sekolah.
Namun apabila kita sudah terlanjur memasukkan anak ke sekolah saat usianya masih belum mencukupi, maka kita harus melatih anak agar lebih mandiri dan matang secara emosi sehingga ia bisa bertanggung jawab terhadap tugas-tugas sekolahnya serta memberi kesempatan lebih pada anak untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Semoga Bermanfaat.
Fajriati Maesyaroh, M.Psi., Psikolog