Menjadi remaja pada saat ini merupakan tantangan yang cukup rumit. Berbagai konflik dapat terjadi, baik dengan orang tua maupun teman-teman sepermainan. Lingkungan menyajikan banyak hal yang menarik, seperti gadget, internet, pakaian modis, barang-barang lain di etalase toko, juga termasuk narkoba. Tempat nongkrong ada di mana-mana. Mulai di warung sekolah, pusat belanja, sport centre, dan lain sebagainya. Dalam mencari jati dirinya, remaja rentan mengalami adiksi.
Beragam adiksi dapat terjadi. Mulai dari adiksi minuman keras, narkoba, judi, shopaholic, pornografi, dan perilaku seks menyimpang. Keterasingan terhadap lingkungan yang ditandai dengan rasa sepi yang seringkali menyergap merupakan kata kunci yang menyebabkan adiksi. Seseorang bisa saja berada di tempat yang ramai, namun tetap tenggelam dalam kesepian. Akan tetapi, penelitian pada tentara Amerika Serikat pada perang Vietnam memperlihatkan bahwa veteran tentara yang semula kecanduan narkoba dapat kembali hidup normal setelah bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya. Adiksi dapat diobati dengan komunikasi yang baik dalam pergaulan yang sehat.
Komunikasi yang baik merupakan sesuatu yang dapat diciptakan. Salah satunya adalah dengan seringnya berbagi rasa atau yang sering kita sebut ‘curhat’. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang penuh persahabatan. Lingkungan yang menerima seseorang apa adanya. Sahabat adalah mereka yang mau mendengarkan secara aktif, baik di saat riang maupun susah. Sahabat adalah mereka yang mau memberikan semangat untuk meningkatkan gaya hidup yang sehat, lahir dan batin. Selama berpikir positif dan mau membuka diri, kita dapat menemukan sahabat, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Jadi, jangan lagi ragu untuk berkomunikasi demi mencapai jiwa dan fisik yang lebih sehat. Selamat mencoba!
Aliah B. Purwakania Hasan, S.Psi, M.Kes, Psikolog