Sahabat, tentunya seringkali kita melihat bahkan mengalami sendiri di kantor masing-masing ada karyawan yang suka cari muka. Sebetulnya kenapa sih mereka suka cari muka? Dan kira-kira boleh nggak sih cari muka itu sendiri di kantor?
Cari muka diartikan sebagai melakukan sesuatu dengan maksud untuk mendapatkan pujian atau sanjungan baik dari atasan atau orang lain, atau definisi lain yang hampir sama maknanya adalah seseorang yang memanfaatkan kesempatan dan sanjungan dari atasan sebagai salah satu cara untuk mencapai promosi atau bantuan. Kalau kita lihat dalam bahasa asing, idiom untuk orang yang suka mencari muka adalah Apple Polisher.
Cari muka adalah salah satu bagian dari politik kantor yang sulit dihindari dan banyak terjadi di beberapa perusahaan. Jika ditanya, kenapa sih kok ada saja orang yang mencari muka di kantor? Wajar, karena salah satu sifat dasar manusia adalah ingin diperhatikan dan ingin dipuji. Sehingga cari muka ini bisa saja dilakukan oleh karyawan yang memang secara kemampuan dan keterampilan kerjanya baik atau sebaliknya, kemampuan dan keterampilan kerjanya kurang. Biasanya mereka yang suka mencari muka melakukan hal tersebut salah satunya dikarenakan ingin mendapatkan pujian atau imbalan seperti kenaikan gaji dan jabatan.
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa cari muka itu akan berakibat positif dan negatif jika dilakukan, apa saja sih akibatnya?:
- Akibat Positif
- Karyawan menjadi dikenal untuk menunjukkan performance kerja yang selama ini tidak terlihat oleh atasan.
- Karir dan gaji akan meningkat dengan cepat.
- Dapat dimanfaatkan oleh tim kerja untuk maju ke manajemen atau atasan jika ada permasalahan dalam bekerja.
- Berguna pada saat dalam keadaan darurat, misalnya ingin cuti mendadak karena ada keperluan.
- Akibat Negatif
- Terjadi persaingan tidak sehat dengan cara menjelek-jelekkan karyawan lain bahkan memfitnah.
- Menghalalkan segala cara.
- Dijauhi rekan kerja.
- Mengakui hasil kerja orang lain sebagai hasil kerja pribadi.
- Energi akan habis, karena akan selalu memikirkan cara lain ang akan digunakan untuk cari muka keesokan harinya.
Khusus cari muka yang berakibat negatif, biasanya dilakukan oleh karyawan yang kurang memiliki tanggung jawab dalam bekerja, biasanya ia hanya ingin memperoleh pujian dan hanya aktif terlihat bekerja ketika ada atasan, sebaliknya kalau tidak ada ia akan santai-santai atau mengganggu pekerjaan karyawan lainnya. Tentunya kehadiran karyawan yang melakukan cari muka seperti ini akan berakibat buruk bagi lingkungan perusahaan tersebut seperti karyawan yang memiliki kemampuan sesungguhnya menjadi tidak terlihat oleh atasan, lingkungan menjadi tidak nyaman bahkan kredibilitas akan menurun.
Diantara kita juga mungkin bertanya-tanya, kenapa sih atasan saya kok tidak mengambil tindakan untuk karyawan yang suka cari muka ini? Tentunya atasan juga memiliki standard tersendiri dalam menilai karyawannya, sehingga jangan samakan persepsi kita dengan atasan. Bisa saja atasan berpikir apakah dibalik yang dilakukan oleh si-cari muka ini ada potensi lain yang dimiliki serta bisa dimanfaatkan dalam bekerja.
Lantas bagaimana menyikapi kondisi seperti ini jika terjadi di perusahaan tempat kita bekerja?
- Tetap berpikir positif terhadap orang yang melakukan cari muka tersebut. Berpikir bahwa mereka memang butuh untuk diperhatikan.
- Tetap profesional dalam bekerja dengan menjadikan si-cari muka ini sebagai rekan kerja, bukan sebagai teman atau sahabat tempat Anda berbagi cerita.
- Yakin akan kemampuan yang Anda miliki, sehingga sebagai pribadi Anda enjadi terpacu untuk lebih meningkatkan potensi dan kualitas diri dalam bekerja.
- Jika terpaksa Anda masuk kedalam sebuah tim kerja bersama dengan si-cari muka pastikan pembagian tugas telah dibagi secara merata. Buatlah catatan-catatan khusus mengenai kemajuan dalam kerja tim tersebut. Hal ini sangat berguna sebagai bukti (evidence) ketika suatu saat si-cari muka mengakui pekerjaan anggota tim sebagai pekerjaannya.
Gimana, sudah cukup jelas kan ya? Jadi ada suatu kondisi mengapa karyawan harus mencari muka. Tergantung kepada diri kita masing-masing, jika kita sudah merasa cukup puas dengan prestasi kerja yang selama ini didapat serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik antar atasan dan rekan kerja, mengapa harus cari muka?
Salam Sahabat,
Chalid Bahar, S.Psi., M.M., Psikolog