Hai, Sahabat…
Seringkali, jika mendengar kata introvert, yang terbayang di kepala kita adalah sosok yang pendiam, pemalu, dan sulit berkomunikasi dengan orang lain ya. Tapi apakah benar demikian? Kita kupas, yuk!
Sebenarnya, istilah introvert merujuk pada kecenderungan seseorang untuk memperoleh energi dari dalam dirinya sendiri. Hal ini memang membuat individu yang introvert cenderung merasa lebih nyaman ketika mereka sedang sendiri karena kesendirian bisa membantu mereka bisa lebih fokus pada pikiran dan perasaan mereka dibandingkan hal-hal di luar diri mereka. Meski begitu, individu dengan kecenderungan introvert tetap bisa berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh individu introvert untuk meningkatkan keterampilannya saat berkomunikasi dengan orang lain, yakni:
1. Perkaya kemampuan komunikasi
Biasanya individu yang introvert lebih banyak bergaul dengan orang yang itu-itu saja. Inilah yang kemudian menyebabkan kemampuan komunikasi kita yang introvert juga sangat terbatas, hanya di seputar lingkungan pertemanan yang itu-itu saja. Karena itu, kita harus memperkaya kemampuan komunikasi kita, baik mengenai kosa kata, pengetahuan tentang tren saat ini (buku, film, kegiatan/acara kampus) dan lain-lain sehingga bisa menjadi modal untuk bisa membaur dan terlibat pembicaraan dengan teman, senior, dan dosen di kampus.
2. Buang jauh-jauh pikiran negatif
Biasanya individu yang introvert cenderung merasa takut, khawatir, atau cemas untuk mencoba hal yang baru. Ingat, otak adalah pengendali tubuh, termasuk juga pikiran kita. Jadi, kalau kita berpikir negatif, maka yang terjadi biasanya juga akan negatif. Sebaliknya, bila kita berpikir positif, maka biasanya hal baik lah yang akan terjadi.
Jadi, buang jauh-jauh pikiran negatif dari pikiran kita. Jangan takut akan sesuatu yang belum terjadi. Dengan begitu, kita akan lebih siap untuk menjalin pertemanan dengan orang baru.
3. Yakin deh kalau kita tidak sendirian
Menyendiri atau memiliki teman yang itu-itu saja pastinya memang membuat individu yang introvert merasa lebih nyaman. Namun, tidak ada salahnya kita mencoba untuk mulai berteman dengan orang lain dari berbagai karakter yang tetap memiliki kesamaan. Misalnya, kalau kita suka fotografi, gak ada salahnya kita bertanya ke teman-teman yang sama-sama penggemar fotografi meski dia gaul banget alias ekstrovert. Bisa? BISA! Optimis! Kita dan teman-teman, juga para senior dari berbagai latar belakang dan beragam karakter ditakdirkan untuk saling melengkapi. Jadi, tidak perlu takut memulai pertemanan dengan orang baru.
4. Optimis
Kalau kita menanam kebaikan, pastilah kebaikan juga yang akan kita tuai. Begitulah juga dalam pertemanan dan pergaulan. Ketika kita melepaskan segala pikiran negatif menjadi positif dalam berhubungan dengan orang lain, ditambah dengan sikap kita yang juga baik dan menyenangkan, pastinya kita juga akan mendapatkan hubungan yang menyenangkan dengan orang lain. Jadi, optimislah!
5. Mempelajari dan mencoba perilaku baru yang menguntungkan
Tidak ada salahnya jika kita memperhatikan sikap teman-teman kita yang ekstrovert, untuk kemudian kita mencoba menirunya. Memang mungkin awalnya terasa tidak nyaman. Tapi seiring berjalannya waktu, itu akan menjadi hal yang biasa. Tidak ada yang salah jika kita mau mencoba untuk lebih ramah dan bersikap menyenangkan bagi orang lain karena dengan begitu orang lain pun biasanya akan merasa nyaman dan senang berada bersama kita.
6. Mencoba mencari kesamaan
Kalau kesamaan sudah ditemukan, percakapan berikutnya jadi cair. Menurut Meghan Wier, penulis buku Confessions of an Introvert: The Shy Girl's Guide To Career, Networking, and Getting The Most of Life (2009), "Kita tidak selalu bisa memilih orang-orang yang masuk ke dalam kehidupan kita. Namun jika kita berusaha untuk menemukan kesamaan, kita dapat menjalin relasi, memperkuat jejaring, dan akhirnya membuka kesempatan untuk sukses."
Nah, selain mengubah mindset dan meningkatkan komunikasi verbal, individu introvert juga bisa meningkatkan kemampuan komunikasi nonverbal yang sama pentingnya dalam berinteraksi dengan orang lain. Berikut beberapa catatan yang perlu diingat terkait komunikasi nonverbal:
- Bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari ketika berinteraksi dengan orang lain
- Tangan di saku
Ketika kita memasukkan tangan ke saku, kita akan tampak kurang terbuka. Seolah-olah ada yang ingin disembunyikan. Sikap ini juga secara alami muncul jika kita tidak terlalu yakin dengan apa yang kita bicarakan. Hindari melakukan hal ini. Segera keluarkan tangan kita setiap kali kita sadar telah memasukkan tangan ke dalam saku celana.
-
- Tangan di belakang
Bentuk lain dari bahasa tubuh yang kurang terbuka adalah menaruh tangan kita di belakang pinggang. Sama seperti memasukkan tangan di saku, hal ini menunjukkan kurangnya keterbukaan.
-
- Berdiri dengan bertumpu di satu kaki
Tak jarang kita melakukan hal tersebut saat berdiri dan berbicara dengan orang lain. Hal ini bisa menimbulkan kesan seperti orang malas dan tidak serius dalam menyampaikan sesuatu.
-
- Menggaruk hidung atau kepala
Tak jarang kita melakukan bahasa tubuh negatif berulang-ulang, diantaranya menggaruk-garuk hidung atau menggaruk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Ini terjadi karena kurang percaya diri. Jika kita memiliki kebiasaan ini, hilangkan segera.
- Bahasa tubuh yang baik untuk dilakukan ketika berinteraksi dengan orang lain
- Berdiri tegak, namun rileks
Ketika kita yakin dan percaya diri, kita akan berdiri tegak dengan mantap. Tubuh bertumpu pada kedua kaki yang membuka dengan tidak terlalu lebar, namun juga tidak terlalu sempit. Kedua tangan menggantung rileks di kiri dan kanan tubuh, siap untuk digunakan ketika kita hendak memberi penekanan tertentu pada suatu topik yang diperbincangkan. Dada dan kepala tegak dengan meyakinkan, namun tidak menunjukkan kesombongan.
-
- Gunakan gerakan tangan (gesture) yang sesuai
Suara yang mantap, ekspresi wajah, dan gesture tubuh yang sesuai dengan bahan pembicaraan akan sangat mudah membuat lawan bicara kita tetap berkonsentrasi pada kita dan topik pembicaraan.
-
- Tersenyum
Senyum yang tulus dan wajar memberi kekuatan pada interaksi kita. Tersenyumlah secara natural, jangan memaksakan.
-
- Kontak mata
Kontak mata merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi langsung karena kontak mata menunjukkan ketertarikan kita untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lawan bicara kita. Hal ini bukan berarti kita harus menatap lawan bicara kita terus menerus, lho.Tataplah mata lawan bicaramu sesekali untuk menunjukkan perhatian kita pada lawan bicaramu sehingga lawan bicaramu juga akan merasa nyaman dan diperhatikan.
Jika tips-tips di atas dilatihkan berulang-ulang dan terus dievaluasi, individu yang introvert akan lebih mudah dan luwes dalam berkomunikasi dengan orang lain. ????
Penulis: Fajriati M Badrudin, Psikolog
Editor: Fina Febriani, M.Psi, Psikolog