Ayah dan Bunda, mengasuh dan mendidik anak, memang diperlukan kesabaran yang ekstra dan konsistensi yang terus menerus. Sabar dan konsisten adalah 2 vitamin yang perlu selalu disuplai dalam menghadapi segala perilaku anak.
Saat menghadapi anak yang sulit untuk dinasehati, ada beberapa kiat yang hendak Sahabatku bagikan, diantaranya :
1. Pahamilah bahwa segala perilaku, atau tindakan, atau respon Anda terhadap anak, akan menjadi "referensi" bagi anak. Oleh karena itu, bila perilaku, tindakan atau respon kita cenderung bersifat negatif atau positif, maka hal-hal yang negatif dan positif itu-lah yang akan menjadi "inputan" bagi anak-anak kita kelak. Dan nantinya, karakter anak yang kelak terbentuk juga akan sesuai dengan "inputan" tsb. Dengan demikian, perlu disadari oleh kita agar senantiasa berpikir jernih sebelum melakukan sesuatu, karena kita adalah role model utama bagi anak, yang kelak akan sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak.
2. Biasanya, anak menunjukkan perilaku tertentu tidak lain dan tidak bukan adalah bertujuan utk menarik perhatian, terutama perhatian dari orangtuanya. Bisa jadi perilaku yang ditunjukkan anak bukanlah perilaku yang kita harapkan. Karena itu, kita harus menyikapi semua perilaku anak dengan lebih bijak. Berikan perhatian yang cukup untuk masing-masing anak secara spesial. Berikan perhatian dan penguatan atau reward terhadap perilaku positif yang ditunjukkan anak, meski perilaku tersebut tampaknya sepele buat kita.
3. Pendidikan karakter adalah proses. Tidak ada resep instan yang dapat membentuk karakter-karakter positif pada anak. Oleh karena itu, kita tidak boleh bosan untuk selalu memberikan nasihat kepada anak-anak kita. Hanya saja, cara dan bentuk memberikan nasihat sebaiknya disesuaikan dengan usia, kemampuan daya pikir, kemampuan bahasa dan sifat yang dimiliki masing-masing anak. Reward Chart dengan sistem bintang, membuat jadwal kegiatan harian, story telling atau mendongeng, "nge-date" atau waktu spesial bersama anak, banyak berdialog dengan anak adalah beberapa cara yang dapat diterapkan orangtua dalam membentuk karakter positif dan disiplin pada anak. Kita sebagai orangtua jangan pernah pelit utk melontarkan kata-kata yang baik atau pujian kepada anak. Misalnya : Bila si Kakak yang 9 tahun membereskan kamarnya sendiri sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang sudah ditetapkan bersama, maka berilah ia pujian. Katakan padanya : "Subhanallah... anak Ibu yang cantik dan shalihat...Terimkasih ya sudah membantu Ibu dengan membereskan kamar sendiri. Betapa Ibu bangga sama Kakak....".
Dan sebaliknya, ketika si Adik yang 4 tahun tidak mau sholat, Ibu tidak perlu berteriak menyuruh sholat, tetapi ibu dapat mengatakan kepadanya : "Ayoooo.... siapa yang mau masuk surgaa..... Nanti di surga kita bisa minta apa saja sama ALLAH... Bisa makan ice cream se-gede gunung, makan permen se-gede bantal....Kalau mau ke surga, yukkk kita sholat...."
InshaALLAH, usaha kita bertahun-tahun lamanya mendidik anak kita dengan kerja keras, bekerjasama dengan sang ayah, do'a dan air mata pasti akan membuahkan hasil. Biasanya sejalan dengan perkembangan daya pikir dan bahasanya, anak akan mengadaptasi semua nilai-nilai yang kita terapkan di rumah sehingga menjelang remaja kelak, kepribadian dan karakter yang terbentuk pada anak-anak kita adalah kepribadian dan karakter yang positif, sehingga ia akan berkembang menjadi seorang individu yang mandiri, percaya diri, tangguh, selalu berpikir positif, empati, jujur, takut kepada TuhanNYA dan sayang terhadap ayah dan bundanya.
4. Banyak berdo'a kepada ALLAH SWT, karena hanya DIA-lah semata yang dapat menjaga anak-anak kita tanpa lengah dan lelah. Bermohonlah juga kepadaNYA agar kita dapat menjadi orangtua yang amanah, sabar, bijaksana, cerdas dan kreatif dalam mengasuh dan mendidik anak-anak yang DIA titipkan pada kita.
Semoga kiat-kiat tersebut di atas dapat semakin menguatkan peran kita sebagai orangtua untuk selalu sabar dan ikhlas dalam mendidik anak kita.
Penulis : Fajriati M Badrudin, Psikolog
Editor : Eri Vidiyanto, M.Psi, Psikolog