Sahabat, pernahkah kalian menyukai seseorang atau bahkan menjalin hubungan, dengan orang yang sudah menikah? Bila iya, pasti hubungan tersebut menimbulkan kecamuk dalam diri. Perasaan khawatir, malu, takut, senang, dan berbagai reaksi emosi lainnya pasti ada. Apalagi kamu sudah sangat menyayangi satu sama lainnya, namun masih ragu apakah hubungan tersebut bisa bertahan. Kamu tidak bisa menunjukkan pasangan pada orang lain, mengingat hubungan ini terlarang dan harus dirahasiakan. Sementara kamu juga menginginkan perhatian sepenuhnya dari dia, namun dia punya keluarga sah yang menunggu di rumah. Merasa bersalah, tapi enggan berpisah. Tahu hubungan ini menyakitkan, tapi tidak sanggup pergi. Lalu harus bagaimana?
Setiap manusia punya kebutuhan akan pemenuhan afeksi dengan cara disayangi maupun menyayangi. Saat kamu butuh kasih sayang, kemudian datang seseorang yang menawarkan hal tersebut dan ternyata sudah ada yang punya. Segala hal disampaikannua, mulai dari hubungan dengan pasangan sahnya tidak memuaskan, tidak bahagia, banyak konflik di pernikahannya serta meyakinkan bahwa kamu adalah satu-satunya penawar jiwa. Bahkan tidak jarang terus-menerus mengatakan menyayangi kamu sepenuh hati dan akan menjadikan kamu sebagai satu-satunya pilihan pada waktunya nanti (meski tak pernah tahu kapan waktunya). Tak jarang banyak yang terjebak dalam hubungan gelap dan semakin menyiksa.
Sahabat, menjadi orang ketiga, selingkuhan, pelakor, pebinor, atau berbagai istilah lainnya, tidak akan membawa kebaikan. Tentunya kamu-pun merasakan ketidaknyamanan dalam hubungan tersebut. Lalu bagaimanakah caranya kamu bisa melepaskan diri dari hubungan ini?, berikut beberapa tips :
1. Sadari bahwa kamu berharga
Yakinkan diri bahwa kalian adalah pria maupun wanita yang menarik, cerdas, dan berhak mendapatkan cinta. Hargai diri kamu sendiri dengan membuat aturan tentang bentuk hubungan yang diinginkan serta cara orang lain memperlakukan kamu. Jika kamu ditemui hanya saat dia butuh sesuatu (ingin berhubungan seks, perlu uang, dll) ini sudah jelas merupakan perilaku yang merendahkan diri kamu dan kamu punya hak untuk diperlakukan penuh respek, yang tidak akan kalian dapatkan dari perselingkuhan. Sehingga kamu pun juga harus menghargai pasangan sah pacarmu.
2. Orang baik tidak akan berselingkuh
Si dia boleh saja mengatakan suami/sitrinya jahat atau kejam, pernikahannya tidak memuaskan, rumah tangganya penuh konflik, dan keluhan lainnya terhadap pasangan sahnya. Tapi semua masalah tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk berselingkuh. Dari sini saja kamu sudah bisa melihat bahwa dia juga bukan orang yang baik, karena orang yang benar-benar baik akan berusaha untuk menghadapi masalahnya, bukan mencari masalah baru dengan berselingkuh. Jangan mencoba bertindak sebagai pahlawan dengan memberikan kepuasan yang tidak dia dapatkan dari pasangan sahnya. Mintad ia untuk membereskan konflik-konflik rumah tangganya sendiri dan baru kamu ijinkan untuk mendekati lagi bila sudah bercerai secara sah.
3. Pikirkan baik-baik konsekuensi yang akan diterima
Sulit rasanya menolak bujuk rayu manis atau memberikan kenyamanan bagi si dia yang tampak amat merana. Walaupun begitu, pikirkan baik-baik konsekuensi yang akan kamu terima, sebelum bertindak. Nama baik jelas dipertaruhkan (akan digunjingkan sebagai selingkuhan), malu, khawatir berkepanjangan, merasa telah membuat aib dalam keluarga, dan karir yang telah kalian bangun pun bisa hancur (terutama bila kalian bekerja di satu kantor). Apakah kesenangan sesaat sepadan dengan kerugian jangka panjang?
4. Ada orang lain yang siap menjadi pasanganmu sepenuhnya
Yakinlah bahwa setiap orang memiliki jodohnya masing-masing. Hanya saja belum diketahui siapa dan kapan akan bertemu. Bila kamu terus memaksakan diri terjebak dalam hubungan gelap, artnya kamu menutup jalan untuk bertemu dengan jodohmu. Calon jodohmu juga bisa iilfeel karena kalian tidak bisa menghargai diri dengan baik.
Demikian Sahabat, jika saat ini kamu sedang memainkan peran sebagai orang ketiga, segeralah lepaskan diri. Kamu hebat, berharga dan pantas dicintai sepenuhnya. Bila si dia tidak setia dari pasangan sahnya, tidak ada jaminan dia bisa setia padamu. Hargai dirimu sendiri dengan tidak membela seorang pengkhianat. Hubungan perselingkuhan tidak akan bertahan karena tidak memiliki pondasi yang dibutuhkan oleh tiap hubungan, yaitu kepercayaan (trust). Si dia mungkin baik, tapi kalian berhak mendapatkan yang terbaik!
Penulis: Mardiana Hayati Solehah, M.Psi., Psikolog
Editor: Muhammad Chalid, S.Psi., M.M., Psikolog
Gambar: https://pixabay.com/photos/lying-promises-deception-dishonesty-1562272/