Kritik memang menakutkan, sehingga kita lebih suka menghindarinya. Beberapa orang menganggap kritikan sebagai ancaman yang bisa menjatuhkan harga diri, kritikan adalah tanda kelemahan, kritikan adalah bukti bahwa kita tidak kompeten, dan kritikan adalah bentuk perilaku orang lain yang ingin mempermalukan diri. Bila berpikir demikian, tentu saat mendapatkan kritikan, kita akan merasa sebagai pecundang. Selanjutnya bisa muncul pikiran-pikiran buruk, seperti “tidak ada gunanya saya mencoba, semua orang berniat menyakiti saya, apa yang saya lakukan selalu salah”, yang akhirnya bisa menghambat diri dalam bertindak. Dalam jangka panjang, perilaku menghindar dapat meningkatkan tingkat kecemasan serta menyebabkan berbagai gangguan fisik maupun psikologis lain.
Kritik memang menakutkan, tapi di baliknya, ada masukan untuk pengembangan. Agar bisa menghadapi kritik secara sehat, Sahabat bisa mencoba menerapkan beberapa langkah di bawah ini :
1. Fokus pada isi pesannya
Saat mendapatkan kritikan, cobalah fokus pada isinya, bukan pada pemberi kritik. Terkadang saat kita sudah memiliki penilaian negatif terhadap pemberi kritik, kita menganggap kritik merupakan cara untuk menjatuhkan kita. Bila memang sulit menerima, tenangkan diri terlebih dahulu dengan relaksasi, seperti menarik nafas panjang, beristirahat sejenak, peregangan otot, atau melakukan hal-hal yang menyenangkan, untuk membuat suasana hati kita menjadi lebih positif. Saat kita sudah lebih tenang, maka akan lebih mudah memahami kritikan-kritikan yang kita dapatkan dan melakukan evaluasi diri.
2. Imbangi dengan masukan yang positif
Kritikan memang membantu kita untuk introspeksi hal-hal apa saja yang menjadi kelemahan atau kekeliruan kita, namun perlu mengimbanginya juga dengan masukan-masukan yang positif. Dengan memperhatikan evaluasi positif, kita bisa merasa bangga dengan proses yang telah kita capai. Terima pujian-pujian yang diberikan oleh orang lain sebagai bentuk penghargaan pada diri kita. Kita pun bisa mengapresiasi diri kita sendiri.
3. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang
Tidak bisa dipungkiri ada orang-orang yang memang suka menyakiti orang lain. Salah satu caranya adalah dengan berkomentar-komentar negatif (atau bahasa gaulnya : julid). Sekeras apapun kita berusaha, orang-orang yang negatif ini selalu akan mencari-cari kesalahan atau membesar-besarkan hal kecil. Oleh karena itu, terkadang kita perlu belajar untuk mengabaikan orang-orang negatif ini. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang dan tidak perlu melakukan hal tersebut. Memang tidak memedulikan omongan-omongan negatif merupakan hal yang sulit, terutama bila orang-orang tersebut adalah orang-orang yang dekat dengan kita, seperti keluarga, saudara kandung, atau pasangan, tapi kita bisa berlatih dengan mengurangi interaksi dengan mereka atau mengalihkan pikiran saat orang-orang tersebut mulai mengeluarkan jurus julid mereka.
Haters gonna hate, so shake them off!
4. Kritikan adalah perhatian
Seringkali kita berpikir bahwa dikritik merupakan tanda orang-orang sekitar tidak memedulikan kita. Akan tetapi bila dipikir sebaliknya, justru orang-orang yang sering mengkritik tersebut adalah orang-orang yang memperhatikan mereka. Mereka rela menghabiskan waktu dan tenaga mereka untuk mencari-cari kesalahan kita. Jadi kalau boleh menyombong, kita ini terkenal loh kalau sampai punya haters! ?
Yuk, Sahabat! Kita berlatih untuk menghadapi kritik secara sehat!
Penulis : Mardiana Hayati Solehah, M.Psi., Psikolog
Editor : Muhammad Chalid Bahar, S.Psi., M.M., Psikolog
Picture by : Canva