Ayah Bunda, perceraian yang dianggap sebagai jalan akhir penyelesaian permasalahan rumah tangga dapat menimbulkan berbagai dampak psikologis pada kehidupan seseorang. Dampak psikologis perceraian tidak hanya dirasakan oleh pelaku perceraian, tetapi juga anak-anak. Apa aja sih, dampak psikologis perceraian yang dapat terjadi pada anak-anak?
Setelah orang tuanya bercerai, anak berada pada fase transisi perubahan lingkungan keluarga yang baru. Anak dapat mengalami dampak psikologis seperti, perasaan insecure, kehilangan minat pada aktivitas sosial, depresi, kecemasan yang tinggi, dan emosional distres. Oleh karena itu, anak-anak perlu mempunyai support system yang baik agar bisa bangkit dan termotivasi untuk memahami keadaan yang terjadi.
Peran Support System Orang Tua
Menjadi Pendengar yang baik
Tunjukkan pada anak bahwa Ayah Bunda ingin mendengarkan pendapat dan emosi mereka. Ada 3 strategi yang dapat digunakan, yaitu :
Memberikan atensi dan melihat ke arah anak saat mereka berbicara.
Bukalah pertanyaan dengan "apa" dan "bagaimana" yang akan memberikan jawaban lebih dari kata iya dan tidak. Pertanyaan tersebut dapat mendorong anak untuk berbagi emosi dan pendapat serta membuat percakapan terus berjalan.
Ketika anak sedang mengungkapkan apa yang ia rasakan, berikanlah reaksi bahwa Ayah Bunda ingin mendengarkan lebih lanjut perkataanya, seperti mengangguk dan berkata "jelaskan lagi padaku".
Dukunglah anak untuk terus melakukan aktivitas positif
Mendukung aktivitas positif anak, seperti hobi dan berolahraga dapat membantu meningkatkan stabilitas emosi anak serta menjauhi pikiran anak yang berlebihan tentang perceraian.
Tunjukkan bahwa Ayah Bunda mencintai dan menghargai anak
Ketika anak bercerita, duduklah di dekatnya atau letakkan tangan dipundaknya. Katakan bahwa Ayah Bunda akan menjadi orang tua yang terbaik memberikan komitmen dan cinta yang sama pada anak meskipun terdapat banyak perubahan di keluarga.
Habiskan banyak waktu bersama anak
Menghabiskan banyak waktu bersama keluarga dapat meingkatkan self-esteem anak serta memperkuat hubungan antara orang tua dan anak. Menghabiskan waktu yang berharga bersama anaknya misalnya, seperti bermain di taman dan piknik.
Peran Support System Teman Sebaya
Memberikan dukungan emosional (perasaan)
Dukungan emosional (perasaan) dapat berupa kepedulian dan simpati. Dukungan emosional untuk anak terdampak perceraian dapat memberikan perasaan aman, damai, dan terbantu dalam menghadapi masalah yang ada.
Memberikan dukungan apresiasi
Dukungan apresiasi dapat disampaikan melalui ungkapan yang positif dan baik. Misalnya, menerima emosi atau pandangan yang dirasakan anak terdampak perceraian.
Memberikan dukungan informasional
Dukungan informasional terdiri dari memberikan saran, nasehat, dan feedback yang bersifat pribadi. Misalnya, saran, nasehat, dan feedback tentang bagaimana menghadapi situasi setelah orang tuanya bercerai.
Penulis : Raihanah Ghania Fahira
Editor :
Sumber :
Tientcheu, V. T.L. (2021). Effect Of Divorce On Children, 1-6.
O'Hara, K. L. & dkk. (2018). Divorce: Helping Handout for Home. National Association Of School Psychologists, 1-6.
Prameswari, S. A. Muhid, A. (2022). Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Psychological Well Being Anak Broken Home: Literatur Review. Jurnal PSIMAWA, 5(1), 1-9.