Friendship is always a sweet responsibility, never an opportunity
(Kahlil Gibran)
Punya teman yang siap diajak berbagi itu menyenangkan, ya nggak sih? Terlebih bagi kita manusia, penyandang predikat makhluk sosial, yang konon nggak bisa banget hidup sendirian. Rasa-rasanya, hidup tanpa teman bagaikan sayur tanpa garam :D
Yah, memang sih, ada kalanya pertemanan kita tidak lepas dari konflik dan adegan-adegan menjengkelkan. Tapi tetap tidak bisa dipungkiri bahwa berteman juga mampu memunculkan banyak kegembiraan.
Dengan berteman, kita bisa berbagi tawa dan merangkai ribuan cerita. Bersama teman, kita juga bisa menyulap tangis menjadi penggalan kenangan manis. Bahkan, berkat bantuan teman pula, seringkali kita bisa mewujudkan angan menjadi kenyataan.
Belum lagi jika kita dianugerahi teman yang tergolong langka, yang wajahnya senantiasa cerah ceria, hatinya bak cinderella, dan selalu siap sedia menemani kita melewati episode penuh derita. Duh, kalau boleh milih, rasanya nggak akan deh kita lepaskan teman macam begitu, bahkan sampai usia kita nantinya menginjak kategori lansia.
Eh, tapi, memangnya mungkin ya pertemanan yang kita jalin hari ini bisa bertahan sampai kita tua? Wah, mungkin banget doong. Tapi, ada tapinya nih.. Pertemanan itu ibarat barang kesayangan. Kalau mau awet, harus dirawat!
Bagaimana caranya? Berikut ini beberapa tips yang bisa kita coba terapkan:
1. Tidak mementingkan diri sendiri
Pernah nggak punya temen yang selalu minta kamu untuk dengerin curhatan dia, tapi giliran kamu butuh tempat curhat, dia ogah dengerin kamu? Gimana sih rasanya? Ih, bete pasti yaa.
Nah, itu juga yang akan dirasakan teman kita kalau kita memperlakukan dia seperti itu.
Simpelnya gini, pertemanan itu bukan tentang diri kita sendiri, tapi tentang kita dan teman kita. Maka, saat menjalin pertemanan, jangan melulu berpikir dari sudut pandang 'aku', tapi cobalah juga berpikir dari sudut pandang 'dia'.
Jika kamu happy ketika dia mendengarkan curhatanmu, maka jangan pelit meluangkan waktu untuk mendengarkan curhatannya. Jika kamu senang ketika dia mengingatkanmu dengan cara yang halus, maka jangan galak-galak saat menegurnya atas kesalahan yang dibuatnya.
Dengan begitu, teman kita pun akan merasa dihargai dan dipahami. :)
2. Ingat bahwa teman kita juga punya dunia lain.
Karena dia teman baik kita, lantas setiap detik waktunya harus dihabiskan bersama kita? Oh, no. Big No! Jangan sekali-kali berpandangan seperti itu. Karena itu hanya akan membuat kita terlihat seperti monster yang siap mengikat teman kita dengan tali kekang. Dan itu sangat berpotensi membuat teman kita kabur jauh-jauh.
Friends, ingatlah bahwa sedekat apapun kita dengan teman kita, dia tetap punya kehidupan lain di luar pertemanannya dengan kita. Dia punya keluarga, dia punya teman bermain yang lain, dia juga mungkin juga punya hobi dan kegemaran yang berbeda dari kita. Maka, beri dia kesempatan untuk tetap menikmati kehidupannya yang lain itu.
Hindari banget deh menuntut teman kita untuk menemani kita setiap saat. Dan nggak perlu juga mencap dia tidak setia kawan hanya karena dia punya kegiatan bersama komunitasnya yang lain. Bahasa kerennya nih, jangan terlalu posesif.
Yah, kita bisa bayanginlah gimana malesnya punya temen yang pengennya bareng-bareng kita terus. Sekalinya kita nggak bisa nemenin dia karena harus kumpul dengan keluarga, dia ngambek dan nuduh kita nggak solider. Ih, kzl.
Jadi, jangan lakukan hal yang sama pada teman kita yaa..
Percayalah, saat dia memiliki teman atau aktivitas di luar kebersamaannya dengan kita, bukan berarti kita tidak lagi dianggap teman baiknya. Justru, jika kita memberikan kelonggaran dan bahkan mendukungnya menjalani aktivitasnya itu selama masih positif, kita berpotensi memiliki tempat yang istimewa di hatinya.
3. Hiasi interaksi dengan perhatian tulus
Pertemanan tidak hanya akan bertahan, tapi juga akan menjadi lebih manis jika kita hiasi dengan perhatian yang tulus. Perhatian seperti apa? Apa saja. Mulai dari senyuman manis menentramkan hingga bingkisan lebaran :D
Intinya, buat dia merasa berharga, terutama di momen-momen penting dan genting dalam hidupnya. Bisa dengan memberinya kado saat ulang tahun, menjenguknya ketika sakit, menyemangatinya saat akan ujian, menghiburnya ketika gagal, menasehatinya saat dia mulai error, hingga menyediakan bahu untuk bersandar ketika dia punya masalah.
Nah, Friends, itulah tips yang bisa kita coba terapkan agar indahnya pertemanan yang kita rasakan saat ini bisa kita rasakan seterusnya. Jangan lupa, sempurnakan juga usaha kita dengan doa agar hati kita dan teman kita senantiasa terikat dalam ikatan pertemanan yang membawa manfaat.
Salam Sahabatku,
Fina Febriani, M.Psi., Psikolog