Sahabat, bicara tentang pernikahan tidak melulu tentang upaya mencari jodoh saja lho. Namun, yang tak kalah penting adalah persiapan pernikahan itu sendiri. Ternyata banyak yang masih bingung menghadapi pernikahan. Walaupun semua pernak-pernik pernikahan sudah disiapkan, mulai dari calonnya, izin orang tua, urusan pesta, mengurus surat nikah, memesan gedung, katering, daftar undangan, souvenir, dan sebagainya, tapi tak jarang rasa galau dan nervous masih saja melanda, bahkan cenderung jadi lebih meningkat ketika hari H semakin mendekat.
Sahabat tahu kan, bahwa menikah adalah ibadah, menggenapkan setengah agama. Namun, kesibukan dan kehebohan mempersiapkan perlengkapan pernikahan dan pestanya seringkali membuat nuansa ibadah dalam pernikahan tersebut terabaikan.
Yuk kita kupas sedikit tentang 4 persiapan yang perlu dilakukan menjelang pernikahan :
- Persiapan ilmu tentang pernikahan
- Calon suami dan istri perlu mendefinisikan visi dan misi pernikahan. Untuk apa sih menikah? Apakah tujuan calon suami dan tujuan calon istri sama? Di mana letak perbedaannya? Apa yang harus dilakukan untuk menjembatani hal tersebut? Visi yang jelas dan seragam antara suami dan istri insya Allah akan berkontribusi besar terhadap kelangsungan pernikahan. Sebaliknya, pernikahan yang hanya didasari oleh cinta, mengikuti tradisi masyarakat, atau menikah karena tidak mau dianggap "tidaklaku", tidak memiliki akar yang jelas sehingga berpotensi menjadi rapuh dan hancur ketika konflik-konflik rumah tangga melanda.
- Pasangan calon suami istri perlu mengetahui tentang hukum-hukum pernikahan termasuk hukum dan aturan yang menyangkut talak dan perceraian, hokum warisan, dan lain sebagainya.
- Persiapan mental/psikologis
- Pernikahan adalah tempat berkumpulnya dua pribadi yang berbeda dengan latar belakang yang juga berbeda. Harus ada rasa tanggung jawab dan komitmen bersama untuk memenuhi hak dan kewajiban masing-masing. Pasangan harus memenuhi kewajiban-kewajibannya terlebih dahulu sebelum menuntut hak, ya...
- Persiapkan diri untuk berlapang dada menerima segala kelemahan dan kekurangan pasangan. No body's perfect ;)
- Perlu kerja sama yang baik
- Komunikasi yang terjaga
- Tidak pernah berhenti belajar agar menjadi lebih baik
- Persiapan spiritual
- Menikah = ibadah. Visi pernikahan adalah menimba banyak pahala melalui aktivitas berumah tangga. Menjauhkan diri dan keluarga dari apa-apa yang dilarang-Nya dan berusaha meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
- Selalu berupaya meningkatkan kualitas diri dan kualitas ibadah
- Persiapan fisik
- Mempelajari tentang alat-alat reproduksi dan cara kerjanya
- Memeriksakan kesehatan
- Menambah pengetahuan tentang cara berhubungan suami istri yang sehat dan menyenangkan bagi masing-masing pasangan.
Wah Sahabat, ternyata urusan menikah itu tidak main-main ya. Banyak yang harus dipelajari, diamalkan, dan nantinya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Baik calon istri maupun calon suami memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama pasangannya. Mudah-mudahan setelah mendapat sedikit pencerahan di sini, Sahabat jadi semakin bisa mempersiapkan diri menghadapi pernikahan dengan baik dan matang ya.
Sampai bertemu di artikel berikutnya!
Tim Sahabatku