Sahabat, pernahkan kita menghadapi kondisi mental blocking dalam belajar? Kita sudah berusaha untuk belajar maksimal, tetapi tetap saja tidak ada yang masuk ke otak. Hal ini tentu perlu segera diatasi agar hasil belajar kita dapat optimal.
Hal yang mendorong seseorang untuk belajar sangat dipengaruhi oleh motivasi seseorang. Motivasi adalah sesuatu hal dari dalam diri seseorang yang menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Dorongan dari dalam diri inilah yang menggerakan seseorang pada aktivitas tertentu. Misalnya, seseorang yang memiliki motivasi belajar akan terlihat dari beberapa perilaku, seperti menyusun jadwal belajar, mempersiapkan tempat belajar, serta memulai membaca buku atau mengerjakan soal-soal. Dapat dikatakan ketika seseorang sudah memiliki motivasi belajar, ia akan melakukan langkah-langkah yang mengarahkannya pada aktivitas belajar. Aktivitas yang ia lakukan inilah yang kemudian dapat menghilangkan mental blocking pada diri kita, mengubah persepsi kita dari yang sebelumnya menganggap “saya tidak bisa” menjadi “ternyata kalau dilakukan tidak sesulit yang saya bayangkan yaa..”
Lebih lanjut, motivasi belajar bisa bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Ketika seseorang ingin belajar Biologi karena ingin menjadi Dokter, dapat dikatakan bahwa ia memiliki motivasi intrinsik. Sebaliknya, kalau seseorang ingin belajar Biologi karena takut mendapat nilai merah, maka motivasi belajarnya bersifat ekstrinsik. Dari kedua jenis motivasi belajar tersebut, akan lebih baik kalau seseorang memiliki motivasi yang bersifat intrinsik karena dorongan belajar muncul dari diri seseorang. Akan tetapi, pada situasi yang tidak nyaman, seseorang akan lebih memiliki dorongan untuk belajar dari hal-hal yang bersifat ekstrinsik. Banyak contoh di sekitar kita yang menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk bisa belajar. Sebaliknya, keterbatasan membuat mereka lebih bersemangat berjuang untuk belajar demi mencapai hasil yang terbaik. Semoga contoh-contoh tersebut dapat menginspirasi kita untuk dapat belajar lebih baik lagi. (Oleh: Septiadi Fajar Rachmanto, Psikolog. Editor : Eri Vidiyanto, M.Psi, Psikolog)