Sahabatku, terutama yang masih di bangku sekolah maupun kuliah, pernahkah kalian menjumpai situasi dimana harus menguasai materi pelajaran yang kalian tidak menyukai pengajarnya? Baik karena karakter pengajar maupun metode pengajarannya.
Hmm…tentu rasanya tidak nyaman ya? Bahkan kondisi ini kerap membuat kita jadi tidak menyukai materi pelajarannya sehingga berujung pada prestasi yang kurang optimal. Apabila kamu menjumpai situasi tersebut, hal ini sebenarnya menunjukkan bahwa dorongan atau motivasi belajarmu masih bersifat ekstrinsik (faktor di luar diri).
Perlu dipahami bahwa motivasi intrinsik (dari dalam diri) akan lebih kuat dan stabil bila dibandingkan dengan motivasi yang berasal dari luar diri (ekstrinsik). Sementara itu, faktor guru hanyalah sebagian dari faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Kita tidak dapat memilih guru seperti apa yang akan mengajar kita. Kalau boleh memilih, mungkin para guru juga akan memilih mengajar di kelas yang siswanya cerdas, rajin, dan tekun belajar.
Oleh karena itu, ada pentingnya kita menumbuhkan motivasi intrinsic dalam belajar. Cobalah menggali hal-hal apa yang membuatmu dapat menyukai pelajaran tersebut? Apakah kamu suka dengan hitung-hitungan atau mungkin kamu menyukai praktikum yang sering dilakukan pada pelajaran tersebut? Dorongan yang membuatmu suka dengan pelajaran tersebut dapat dijadikan motivasi dari dalam dirimu.
Selain itu, biasanya, motivasi intrinsik akan muncul ketika ada kebutuhan dari dalam diri. Cobalah untuk bertanya kembali kepada diri kamu sendiri apa saja manfaat yang bisa didapat ketika kita menguasai pelajaran tersebut, apa saja penerapanya dalam kehidupan sehari-hari, dan apakah pelajaran tersebut dapat mendukung pencapaian cita-citamu di masa depan.
Mengenai pengajar yang cara mengajarnya kurang kamu sukai, dapat kamu siasati dengan belajar kelompok atau menanyakan materi yang sulit pada temanmu yang lebih menguasai. Intinya, jangan biarkan faktor guru membuat prestasi belajarmu pada pelajaran tersebut menjadi terhambat. (Oleh : Septiadi Fajar Rachmanto, Psikolog. Editor : Eri Vidiyanto, M.Psi, Psikolog)